"Aku kesel aku.. setiap pulang musti di tanyain begituan.. nduk umurmu piro saiki,, kapan kamu nikah nduk...?"
dengan wajah yang amburadul om Galau ituu ngoceh-ngoceh dewe..
lah katae habis pulang kerumah mama e terus di tako ngunu"
(Buka Google aja kalo ga ngerti yaa.. )
Usia si Om Galau tahun ini sudah 30 tahun, masa-masa kritis berjuang pertanyaan-pertanyaan maut dari orang tua dan keluarga,
dulu Liz juga begitu katanya, malah sempat dikenalkan mamanya dengan juragan beras , hahaha
terus Uncle juga dulu pernah di tanyain, tapi dia sudah coming out sm keluarganya, jadi ga ditagih-tagih terus..
seringkali pertanyaan sperti ini yang menghantui kaum Lesbian, terutama yang belum Coming Out, lain cerita ya kalau punya orang tua yang tidak tabu terhadap gay / homoseksualitas.
atau mungkin yang sudah lama tinggal di luar negri dan terbiasa dengan kaum gay/lesbian.
sekarang balik kediriku sendiri, daku punya mak yang rada rewel.. pokoknya itu perempuan larinya kedapur dan mengurus suami.. eaaaa,,
daku juga punya mbah yang super duper antik, kemarin aja waktu liburan sibuk tuh mau ngenalin sama juragan warnet di bali .. fiuhh
"ya.. apa kata tetangga nanti kalau sampai tahun-tahun depan kamu belom kawin juga... temen-temenmu sudah ada yang punya anak satu, dua, kawin, cerai, jungkir balik,......................"
" siapa yang akan merawat kamu ketika kamu sudah tua nanti... suami tak ada, anak juga kamu tidak punya..." dan sebagaimya dan sebagaimya..
repotnya kalau harus nutupi terus dengan alasan " belum ada jodohnya..." atau "aku masih fokus dengan karir ku,," atau " aku takut seperti si anu si anu yang begini begitu..." padahal
(Aku sudah punya kekasih sesama perempuan dan aku sayang dia setengah mati...)
okei, jadi gimana nih enaknya?
sebenernya sih enakan coming out aja... kalo aku lebih prefer begitu...
sebelumnya mama dan keluarga besar sudah tau tuh, kalau saya Lesbian, cuman masih belum brani negur blak blakan,, alih-alih mengejar karir aku tinggal dengan Liz sekarang..hihihiih melarikan diri dari jebakan Batman
mungkin kasih pengertian pelan-pelan ya, sampai keluargamu mengerti, bahwa orientasi seksual itu tidak bisa diprediksikan, dan tidak bisa diluruskan semudah membalikan tangan..
dan berikan juga pengertian, untuk tidak menyamaratakan kalau orang yang menikah itu akan bahagia dan lain sebagainya, tunjukin aja kamu dengan pasanganmu itu bahagia sekarang..
(kudu punya nyali ekstra kayanya...)
yang terakhir, ini yang rada ekstreme...
bekali dirimu dengan segalamacam yang bisa dipakai untuk masa depan : pendidikan, karir, finansial, dan pasangan yang baik (Baca: menerima dalam keadaan apapun)
habis itu, cari-cari info pekerjaan legal di luar negri, dan atau hubungi keluarga/ teman yang diluar negri.
habis itu kamu capcus aja kesana.. udah tinggalin kluargamu, itu juga kalau tega denger mama lu sakit, tapi lu gak ada disana.
okedeh masih banyak cara untuk memberikan pengertian terhadap kluarga comel tukang gosip rewel resek mbencekno dan apalah ituu preketekpreketek..
jadi yang belum kena badai beginian siap-siap aja ya.. #colek Om Doyan
"Ma.. aku ini sudah punya kekasih terbaik.. nama nya Liz,, dia tidak pernah menyakiti hati... dan dia sayang sama aku.. aku maunya hidup sama Liz aja ma.. mama tolong mengerti yaa... ini pilihan hidupku, keputusanku, dan aku sudah siap menanggung resikonya... aku bahagia dengan Liz, dan aku harap mamapun begitu.."
Keep Loving
Muuaacchhh